"Maaf," Dan mengawali percakapan di antara momen yang super canggung ini.
Riv terdiam, masih terasa jelas apa yang Dan lakukan pada asetnya bahkan sekarang masih terasa. Sial sekali karena Riv harus mengalami kejadian memalukan sekaligus menyebalkan.
"Maaf karena tadi gak sengaja nye—," Dan melirik ke arah bagian yang tadi disentuhnya—ralat, tidak sengaja disentuhnya.
Riv yang melihat arah pandangan Dan kontan menutupi dadanya dengan tangan. Riv mengangkat dagunya padahal dalam hati sudah dag dig dug. "Oke aku maafin,"
Akhirnya Riv memaafkan Dan, sebenarnya Dan tidak salah di sini karena berniat menolong Riv yang hampir saja terjatuh tetapi momen sialan ini terjadi tanpa bisa dihentikan. Jadi bukan salah Dan.
Dan menghembuskan napasnya lega lalu berniat mengelus rambut Riv, kebiasaan yang selalu tidak pernah dilupakan. Sedangkan Riv, saat melihat Dan mengelusi rambutnya dengan cepat berdiri.