Dulu, aku kira cerita benci jadi cinta cuma ada di novel-novel atau di film-film romantis yang adalah cerita fiksi alias nggak nyata.
Aku juga selalu mengira cerita SMA yang seru dan penuh warna itu cuma kisah-kisah orang yang dilebih-lebihkan saja. Ya, pernah sih berpikir kalau itu mungkin terjadi. Tapi aku selalu yakin kalau itu nggak bakal terjadi di hidupku. Apalagi hidupku dari awal udah kaku, nggak berwarna dan monoton.
Tapi ternyata pemikiranku tentang masa SMA ku yang bakal membosankan itu salah. Salah banget! Yang ada, masa SMA ku penuh dengan kegeraman dan cerita menyebalkan tiap harinya yang kemudian berubah jadi cerita paling aku rindukan sampe sekarang.
Lebay ya?
Memang sih. Tapi serius deh, aku saja sampai enggak bisa move on dari masa SMA ku ini. Itu cuma gara-gara satu orang.
Iya satu orang. Namanya Karel Genandra. Laki-laki paling menyebalkan yang pernah aku kenal. Manusia yang punya hobi bersendawa saat suasana kelas sedang hening. Yang selalu dengan terang-terangan kentut saat ulangan harian.
Manusia paling usil, yang nyembunyiin sepatu Hanif di dalam tas ransel milik Renata.
Kadang aku habis pikir kenapa bisa ada manusia kayak Karel di kelasku. Dan, yang makin buat aku habis pikir adalah..
Kenapa bisa laki-laki dengan mata kecil mirip almond itu jadi alasanku menulis cerita ini.