"Aku yang mengadakan pesta ini, bukan Tuan Cheng."
Yu Xi tidak pernah menulis ke dalam undangan kalau Tuan Cheng akan datang.
Hanya mereka sendiri yang berpikiran seperti itu.
"Bukan, Tuan Cheng itu bukannya berada …"
Di dalam undangan tidak tertulis kalau Tuan Cheng akan datang, tapi tempat dan waktu lokasi pesta ini diadakan… bukankah itu untuk menyambutnya?
Semua orang berpikirkan bahwa bukankah kedatangan Tuan Cheng ke pesta ini adalah hal yang wajar?
Yu Xi tidak memberikan penjelasan, kalau diadakannya pesta ini berhubungan dengan Tuan Cheng.
Dari Kota Jing sudah memerintahkan Yu Xi untuk mencarikan gadis untuk diperkenalkan kepada Tuan Cheng.
Jadi Yu Xi tidak mungkin tidak melakukan apapun, kecuali dia sudah bosan hidup dan berani tidak mendengarkan perintah dari Kakek Zhai.
Tetapi walaupun bukan solusi yang paling bagus, setidaknya ide ini bisa digunakan.
Yu Xi menggunakan kesempatan di mana Zhai Yuncheng bersedia mengadakan pesta di keluarga Yu, dan mengundang pria serta wanita yang seumuran Zhai Yuncheng untuk datang berpesta.
Nanti Yu Xi akan memotret beberapa foto dan video, lalu mengirimkannya kepada Kakek Zhai.
Yang penting Yu Xi hanya ditugaskan untuk mengaturnya, mau tidak mau itu masalah Tuan Cheng. Yu Xi juga tidak bisa memastikan, dan Kakek Zhai juga tidak mungkin menyalahkannya.
Apakah Tuan Cheng mau atau tidak keluar dan melihat pesta seperti ini, semuanya tergantung dengan suasana hatinya.
Yu Xi tidak mungkin memaksanya untuk datang.
Qiu Yizhen sedikit kecewa, dia kira hari ini dirinya bisa bertemu dengan Tuan Cheng yang legendaris itu.
Dia tidak menyangka bahwa dirinya bahkan tak akan bisa melihat bayangannya.
"Oh iya Yu Xi, sini aku perkenalkan dengan teman baikku, Mo Shiyun. Dia mirip denganmu, dia murid yang pintar di SMA Sheng Hua."
Ketika Yu Xi bersekolah di SMA Sheng Hua, dia juga termasuk murid yang pintar karena nilainya selalu di posisi nomor 1 setiap tahun.
"Tuan Yu Xi, apa kabar." Mo Shiyun menyapa Yu Xi dengan ramah dan sangat sopan.
Karakter Mo Shiyun yang seperti ini membuatnya sama sekali tidak terlihat seperti putri dari seorang pembantu. Walaupun bergaul dengan tuan dan nona dari keluarga kaya, Mo Shiyun tidak merasa rendah diri.
Berbeda dengan reaksi Ji Ming, Yu Xi sama sekali tidak memedulikan Mo Shiyun, dia langsung berkata kepada Qiu Yizhen. "Bawa temanmu bermain, aku masih ada kerjaan."
Yu Xi dengan cepat memotret dan merekam video, ini semua nanti harus dikirimkan ke Kakek Zhai, dan itu adalah tugasnya yang paling penting!
Setelah Yu Xi pergi, Mo Shiyun bertanya kepada Qiu Yizhen, "Apakah Tuan Cheng ini sangat misterius?"
Mo Shiyun bukan orang di dalam lingkungan ini, jadi dia tidak terlalu mengerti tentang Tuan Cheng.
"Menurutku dia termasuk cukup misterius! Beberapa hari yang lalu, ayahku bertemu dengannya, walaupun bertemu tetapi tidak bisa berbicara dengannya, tapi ayahku tetap saja lelah sampai berkeringat."
Padahal Qiu Liyao waktu itu hanya bermain billiard.
"Bahkan Direktur Qiu juga tidak bisa berbicara dengannya?"
"Apa yang kamu pikirkan? Ayahku bisa bertemu dengan orang ini karena hubungannya dengan Paman Yu sangat baik. Jangankan ayahku, kalau Kakek Jian Yiling sendiri ingin bertemu dengan Tuan Cheng, dia juga tidak mungkin bisa bertemu dengannya!"
Walaupun Qiu Yizhen merendahkan Jian Yiling, tetapi dia tidak bisa memungkiri kalau Keluarga Jian jauh lebih berkuasa daripada Keluarga Qiu.
Mo Shiyun tinggal di rumah Keluarga Jian, jadi dia juga cukup tahu mengenai bisnis Keluarga Jian.
"Kalau begitu, dia tidak perlu sekolah? Aku ingat kamu pernah bilang dia juga baru 19 tahun."
"Seharusnya dia sekarang kuliah tahun kedua, tetapi dia berhenti."
"Mengapa berhenti?"
"Aku tidak tahu." Mana mungkin Qiu Yizhen bisa mengetahui banyak hal tentang Tuan Cheng, karena semua informasi yang dia tahu mengenai orang itu juga dia dengar dari orang lain.
Qiu Yizhen berbisik di samping telinga Mo Shiyun, dia pelan-pelan berkata, "Sepertinya karena kondisi kesehatannya tidak terlalu baik, katanya saat dia sekolah di SMA, dia juga hanya masuk sekolah selama beberapa hari saja."
"Sayang sekali kalau seperti itu." Kata Mo Shiyun.