Setelah beberapa saat, Qiao Mu tersipu dan membenamkan pipinya di bahu Li Yan, jantungnya berdetak kencang.
Qiao Mu teringat akan sesuatu, kemudian berbisik, "Paman, apakah kamu benar-benar setuju aku belajar di Paris selama dua tahun?"
"Ya."
"Mengapa kamu mendadak berubah menjadi begitu pengertian?"
Li Yan berkata dengan suara yang dalam, "Aku tidak ingin kamu menyalahkanku karena menghentikan karirmu di masa depan."
Hati Qiao Mu menghangat, tidak ada orang lain yang lebih peduli padanya selain pria ini.
Li Yan adalah seorang pria yang keras kepala dan orang lain selalu yang mematuhi pikirannya, tetapi pria ini menundukkan kepalanya untuknya lagi dan lagi.