Ketika salah satu teman Via bilang bahwa Dio sedari tadi diam-diam memperhatikannya, gadis itu tak perduli. Tak sedikit pun terbersit dalam pikirannya untuk kembali merajut hubungan dengan Dio seperti kata teman-temannya. Saat ini dan yang entah sampai kapan, gadis itu belum menginginkan lagi seorang laki-laki untuk menjadi pendamping hidupnya. Ia sudah lelah dengan semuanya. Lagipula dirinya sudah jatuh terlalu dalam pada hati Sandy. Yang entah mengapa membuat gadis itu merasa nyaman. Bahkan sangat nyaman. Namun, ketakutan akan masa lalu membuat Via meragu.
Bahkan Via tak pernah merasa tidak bahagia bila di dekatnya. Walau hanya obrolan kecil, tetapi itu selalu membuatnya tak berhenti tersenyum. Untuk kesekian kalinya Via katakan bahwa dirinya benar-benar mencintai sosok manis itu. Sandy. Ya, siapa lagi? Hanya Sandy yang mampu membuat dirinya bahagia dan kesal di waktu bersamaan.