Beiming Shilan akhirnya memilih membuka hadiah yang dibawanya dari Inggris. Sayangnya, hal itu juga masih belum bisa menarik perhatian Beiming Yechen.
Ketika mendengar Ji An'an pulang, Beiming Shilan baru berdiri dari sofa. Saat kakinya menyentuh lantai, ia langsung berlari ke pintu…. Seperti orang yang mau menghadapi perang dan ingin melarikan diri!
Ji An'an pulang dan Beiming Yechen menjadi pengikut di belakangnya. Ke manapun Ji An'an berjalan, Beiming Yechen pasti ada di belakangnya. Kenyataan ini jauh lebih keterlaluan daripada sikap kakek dan kakaknya itu!
"Wajahmu begitu besar, jangan kau perlihatkan terus di depanku!" Ji An'an merasa tidak tahan dan mengusir Beiming Yechen.
"Hem…, wajah besar! Ternyata, aku cukup penting di dalam hatimu, ya?…. "
Tidak lama kemudian, Kakek Beiming berjalan keluar dari dapur dan memanggil Ji An'an, "An'an, sudah pulang? Cepat minum sup ini dulu. Sup ini baru saja matang!"