Chapter 2 - Jangan Ganggu Aku Lagi

Di antara kedua kakinya masih terasa sangat sakit dan juga masih ada sedikit noda darah, sehingga ia kembali teringat bahwa keperawanannya telah hilang.

Kemarin malam ia menghadiri pesta ulang tahun seorang teman yang dirayakan di lantai empat Hotel Nepal. Fruit Wine yang ada di sana rasanya sangat enak dan ia tidak sadar telah minum terlalu banyak. Siapa yang tahu bahwa efek setelahnya begitu kuat sehingga bisa membuatnya mabuk? Ia hanya ingat bahwa kepalanya pusing dan tidak nyaman, setelah itu ia pun keluar untuk mencari udara segar, dan selanjutnya ia benar-benar tidak bisa mengingat lagi apa yang telah ia lakukan. Ketika berusaha mengingat kembali kejadian itu rasanya seperti hancur berkeping-keping! Bekas cupang yang ada di tubuhnya ini pasti karena ulah dari Si Tuan Muda Beiming!

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, dan lelaki itu berdiri di luar kamar mandi dengan ekspresinya yang dingin.

"Kemarin malam hanya sebuah seks yang tidak sengaja. Kamu tidak mungkin ingin melakukan untuk yang kedua kalinya kan?" Ji An'an bergegas memegangi pakaiannya untuk menutupi tubuhnya, "Jangan, mendekat—"

Sudut bibir Tuan Muda Beiming tersenyum sinis, "Buka bajumu."

"Atas dasar apa kamu memerintahku? Sudah untung besar kamu bisa tidur denganku, jangan berkhayal untuk melakukan yang kedua kalinya." Ji An'an mengangkat dagunya yang keras. Ia bersumpah, jika pria itu berani menyentuhnya lagi, ia akan membuatnya sengsara.

"Baju yang kamu pakai itu punyaku." Suara Tuan Muda Beiming terdengar sangat menawan.

Seketika Ji An'an membeku, yang ia rasakan saat ini hanya badannya yang kaku dan juga tubuhnya yang telah telanjang. Pria itu melepas bajunya seperti mengupas kulit telur dengan begitu mudah.

"Kamu—" Ji An'an sangat marah sehingga ia ingin melompat ke arahnya dan menggigitnya sampai mati.

Lalu Tuan Muda Beiming berbalik dan meninggalkan kamar mandi, ia mengabaikan Ji An'an yang sudah telanjang bulat. Seolah ia menganggap Ji An'an sebagai sampah sehingga ia merasa jijik.

"Bukankah kamu menganggap aku kotor? Kamu masih mau memakai baju yang sudah aku pakai?" Kata Ji An'an dengan penuh amarah. Kemudian ia pun mengambil handuk mandi dan membalut tubuhnya dengan handuk.

Saat ia berkata seperti itu, Ji An'an melihat pria itu membuang bajunya ke tempat sampah.

"Aku tidak pernah menyimpan barang-barang yang sudah kotor, dan aku juga tidak akan memberikannya kepada orang lain." Suara Tuan Muda Beiming terdengar rendah, dingin dan tegas.

Ji An'an menggigit bibir dan menutup pintu kamar mandi dengan keras.

Tiga tahun yang lalu, pria itu yang memeluknya erat, menciumnya dengan penuh semangat, mengatakan bahwa ia menyukainya. Tapi sekarang hanya karena Ji An'an memakai riasan, pria itu tidak mengenalinya sama sekali.

…...

Rahang Tuan Muda Beiming menegang, dan ia mengerutkan alisnya yang tebal sambil melihat pakaian wanita yang bertebaran di lantai.

Wanita sialan itu, ia melarikan diri selama tiga tahun. Dan pria itu telah mencarinya selama tiga tahun penuh!

Ketika ia berani mendekatinya, wanita itu menggunakan nama samaran… 

Ia seorang pria yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan untuk menutupi langit di Kota S, tapi bagaimana mungkin tidak dapat menemukan satu wanita ini?

Kepala Pelayan Weir menawarkan pakaian ganti yang bersih dan telah membuat Tuan Muda mereka terkejut. Ia sangat ingin melepaskan hasratnya, kemarin adalah pertama kalinya ia melepas hasratnya.

"Tuan, apa yang Anda rencanakan dengan wanita ini?"

Tuan Muda Beiming memakai dasi di lehernya, wajahnya yang tampan itu terpantul di cermin, wajahnya tampak dingin dan penuh gairah, "Lakukan sesuatu supaya dia mau tutup mulut."

"Haah?"

"Jika dia menginginkan imbalan, langsung saja suruh dia mengatakan berapa nilainya." setelah itu Tuan Muda Beiming mulai melangkahkan kakinya yang panjang dan pergi. Jika bukan karena matanya yang mirip dengan wanita yang ada dalam ingatannya, ia pasti tidak akan memperlakukannya tanpa ampun seperti kemarin malam.

Kemarin malam ia sudah minum terlalu banyak wine, hingga akhirnya ia berhalusinasi dan ia mengira bahwa Ji An'an adalah wanita yang ada di dalam ingatannya… 

Ji An'an menggosok aroma maskulin dari Tuan Muda Beiming yang menempel di badannya sambil menggigit bibir bawahnya dengan erat. Untungnya, ia tidak mengenali Ji An'an. Jadi setidaknya ia bisa menganggap hal ini hanya seperti digigit oleh seekor anjing!

Hanya saja ia tidak tahu mengapa ia harus tidur dengan pria itu?

Setelah mandi, seorang pelayan perempuan berdiri di dekat tempat tidur dan membungkuk dengan hormat. Lalu ia memberitahu bahwa tuannya sudah pergi, dan jika ia memiliki persyaratan tertentu, Ji An'an dapat mengajukannya.

Ji An'an melirik dan melihat kartu emas yang ada di atas meja.

Jadi ia dianggap sebagai wanita bayaran? Setelah selesai dipakai lalu dibuang begitu saja? Ji An'an menggertakan giginya dan mengambil kartu emas itu, "Katakan pada Tuanmu, jangan datang mencariku lagi. Nasib sial ini tidak akan pernah terjadi lagi padanya."

Pelayan itu tertegun. Ya Tuhan, apakah ia tahu dengan siapa ia berbicara?

"Apakah kamu tahu siapa Tuan Muda kami?" Pelayan itu menelan ludah sambil bertanya. Headsetnya terhubung langsung ke headset Bluetooth Tuan Muda.

"Aku tidak tertarik dengan nama anjing." Ji An'an mengenakan pakaiannya dengan rapi.

"Tuan Muda kita adalah Raja kota S, namanya—"

Ponsel tiba-tiba berdering, dan Ji An'an mengangkat ponsel merah jambu yang berkedip, dan tawa provokatif mulai terdengar, "Ji An'an, pasti menyenangkan menikmati seorang pria, bukan?"

Mendengar orang yang meneleponnya berkata seperti itu rasanya otak Ji An'an akan segera meledak hanya dengan hitungan mundur!