"Vitta ke sini mau ...." Peyvitta merasa kesulitan untuk menceritakan hal ini pada Adrian, tapi sejak tadi dirinya masih terus merasakan hal ini.
"Apa?" tanya Ardian.
Saat Ardian bertanya seperti itu, tiba-tiba mata Peyvitta berkaca-kaca, padahal Adrian tidak membentak dirinya sama sekali.
Mata Peyvitta berkaca-kaca sebab dirinya kembali teringat akan Devian yang sampai saat ini belum bisa dia lupakan dengan mudah.
"Maaf Om, Vitta masih belum percaya kalau Kak Dev sudah tiada." Dengan perasaan yang begitu berat, Peyvitta mencoba untuk menguatkan dirinya sendiri agar bisa mengucapkan hal itu.
"Kamu harus mulai membiasakan diri kamu untuk hal ini," ucap Ardian.
Mungkin Ardian tidak mau kalau Peyvitta terus-terusan seperti ini ketika mengingat Devian, meski dirinya sendiri sangat mungkin masih ingat akan Devian.
Peyvitta berpikir sejenak. Peyvitta memikirkan kalimat yang sudah Ardian ucapkan. Apa yang sudah Adrian ucapkan ada benarnya juga.