sean berdiri ingin beranjak pergi.
"mau kemana?"tanya vanya.
"mau pergi lah ngapain gue disini, lo kan mau jalan sama iqbal"sahut sean tanpa menoleh ke arah vanya.
vanya mendengus, laki laki itu memang sangat mudah marah tanpa iya ketahui sebab nya seperti sekarang.
***
di sekolah
"sean kok gak jemput gue sih!!"kesal vanya.
jika tidak bunda nya yang berteriak membangunkan nya pagi tadi, mungkin vanya tidak akan berada di sekolah sekarang, pasalnya iya selalu di bangunkan oleh sean lewat telponya setiap hari, dan mereka juga selalu berangkat bersama, tapi laki laki itu tidak menghubungi nya bahkan menjemputnya.
"gue ada urusan mendadak"sahut sean.
"urusan apa? biasa nya sesibuk apapun lo pasti jemput gue ".
"ini beda".
vanya memegang tangan sean, membuat laki laki itu menoleh ke pada nya dan menghentikan langkah nya.
"lo marah ya sama gue?" tanya vanya dengan mata yang mulai berkaca kaca.
iya lebih baik di musuhi seluruh murid di sekolah dari pada harus bermarahan dengan sean, iya tak akan sanggup akan hal itu.
sean menghela nafas nya panjang "enggak vanya, gue lagi banyak urusan aja".
"tapi kenapa tadi lo cuekin gue huuaaa" tangis vanya pecah seoerti anak anak.
buru buru sean menutup mulut vanya karna takut di sangka macam macam oleh orang yang melihat mereka.
"iya iya vanya gue gak marah lagi janji".
vanya seketika menghentikan tangisan nya dan berubah menjadi tersenyum manis.
"beneran sean gak marah".
"enggak vanya, yaudah kita ke kelas yah".ajak sean
vanya mengangguk.
"sean udah ngerjain pr belum?" tanya vanya berada di samping sean.
selain selalu bersama, mereka juga selalu duduk sebangku sejak mereka kelas 3 smp.
"udah nih tulis sendiri gue cape kalo catet jawaban buat lo".
vanya menyengir "iya deh sean yang baik hati.".
salah satu siswi datang menghampiri sean dan vanya.
"em,, sean boleh nanya tentang kegiatan osis hari ini gak? tanya siswi tersebut.
"jadwal nya udah gue share di gruf whatsapp, lo tinggal liat di sana aja".sahut sean.
"em aku ganti nomor, jadi gak ada di gruf, gimana kalau aku minta nomor kamu aja ".
"em yaudah bentar"
sean yang tadi nya ingin memberikan nome
r hp nya kepada siswi tersebut langsung di tepis oleh vanya.
"gimana kalo lo tanya anggota osis yang lain aja sean nya lagi sibuk"potong vanya.
"em tapi,,,"
"denger kan gak budek kuping lo"kesal vanya.
sisiwi yang mendengar ucapan dari vanya itupun hanya kesal dan pergi keluar kelas mereka, memang niat nya ingin meminta nomer handphone sean, tapi rencana nya itu harus gagal karna vanya.
"lo kenapa tiba tiba bentak dia ?"tanya sean bingung.
"emang gue pernah bentak orang kalau lagi deket in lo tanpa sebab"
"emang dia kenapa?".
"dia itu salah satu cewe geng nya si citra maka nya gue gak mau lo deket sama dia"