Chereads / PEMBURU IBLIS ! / Chapter 33 - EPISODE 33

Chapter 33 - EPISODE 33

"duh Bete malem minggu malah ngejaga rumah, Maen hp aja ah" kata nia dalam hati

Dresss tiba-tiba hujan turun, ayahku sedang keluar kota sedangkan ibuku sedang ke rumah saudaraku. kronkk… suara perut laparku berbunyi hehehe maklum sudah jam 8 malam dan ni belum makan. Nia mengirim sms ke ibuku untuk membelikan makanan saat pulang nanti.

1 jam berlalu hujan masih gerimis dan nia masih main hp di kamar. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Nia segera ke lantai bawah dan membukakan pintu dan ternyata ibuku datang. Nia segera menyalaminya entah mengapa tangannya dingin sekali "Ah! Mungkin karena suhu setelah hujan" pikirku. Ibuku mengeluarkan bubur sumsum makanan kesukaanku. Nia mengambil mangkok dan berencana memakannya di kamarku di lantai 2.

Setelah di kamar nia segera memakannya, saat suapan pertama rasanya sedikit aneh, mirip rasa besi tetapi aku terlalu asyik maen hp. Saat suapan kedua tiba-tiba ibuku membalas pesanku "mau makan apa nak?". Nia diam sejenak dengan pikiran bingung dan kaget lalu kujawab "bukankah ibu sudah pulang?. "1 menit kemudian ibu menjawab "jangan ngaco kamu. Ibu masih di jalan, ya udah ibu beliin fried chicken ya".

Suasana dingin dan mengerikan seketika, saat kulihat mangkukku alangkah terkejutnya nia, nia melihat darah, bola mata dan daging mentah di dalam mangkuk itu. Dengan spontan nia melempar mangkuk itu lalu nia muntah dan koyakan bola mata keluar dari mulutku. Tubuhku gemetaran dan merinding, tiba-tiba ada suara ketukan dari pintu dan seseorang membuka pintu, padahal aku ingat betul tadi nia mengunci pintu kamarku. Nia melihat sosok ibuku berubah tubuhnya penuh bercak darah, matanya hilang 1, mulutya mengeluarkan darah dan dia memegang pisau berlumuran darah. Ia berkata "nak, kamu mau lagi?. Atau mau ibu buatin pakai tubuhmu" ia sambil menodongkan pisau ke arahku.

Nia teriak sekencang-kencangnya. Nia panik dan segera membuka jendela, untungnya tidak terkunci dan Nia langsung lompat BRUK!… Nia pingsan, saat aku terbangun hari sudah pagi, Nia tidak merasakan sakit sedikitpun. Nia mendengar suara ramai di rumahku. Nia penasaran dan meuju ke arah pintu rumahku. Nia melihat mobil ambulan dan polisi terparkir di depan rumahku dan itu membuatku menjadi bingung. Nia mencoba bertanya pada seorang polisi tapi dia tidak menjawabku. Nia merasa bahwa warga sekitar tidak menyadari keberadaanku. saat Nia masuk ke dalam rumah ibuku menangis keras dan Nia langsung menuju ke arahnya.

Saat Nia berada tepat di sebelah ibuku aku melihat diriku tertidur dengan kepala berdarah. Nia panik aku memanggil ibuku dan memegang bahunya tapi SIAL! Nia menembusnya. Dokter datang lalu berkata "Bu.. maaf kami sudah berusaha tapi anak ibu tidak terselamatkan, karena anak ibu lompat dari kamarnya lalu kepalanya terbentur batu keras".

Nia termenung diam, kepalaku pusing dan pikiranku kacau. Disaat itu tiba-tiba datang wanita cantik menghampiriku dan berkata "sudahlah jangan sedih, ini untukmu" sambil memberiku semangkuk bubur sumsum. Nia memakannya dan ternyata sangat lezat, nia memakannya dengan lahap sampai habis. "enak ya? Tapi sudah tiada lagi. Dan kebetulan bahan-bahannya sudah habis" kata wanita itu sambil mengelus kepalaku dengan lembut. "kamu tidak usah sedih, besok kita jemput ibumu ya" Nia mengangguk setuju. "baiklah untuk merayakan kedatangan ibumu Nia akan membuat masakan dari daging yang banyak" kata wanita itu sambil tersenyum sinis.