Setelah sampai di sana geri cs malah di hadang warga setempat dan malah di lempari tomat dan geri cs pun segera bergegas lari meninggalkan warga yang mengejar mereka dan mereka pun masuk kedalam hutan dan berpencar.
Hari mulai malam dan hujan akan segera turun. Tiara mulai berjalan dengan putus asa dan rasa ketakutan yang mulai menjalar di tubuh Tiara, ketika Tiara sadar Tiara sedang tersesat sendirian dan tidak dapat menemukan teman temanya.
Tiara terus berjalan menyusuri hutan dengan memegangi senternya erat-erat. Tak lama kemudian, Tiara melihat sebuah rumah yang terbilang cukup mewah di depanya. Tiara menghampiri rumah itu dengan ketakutan luar biasa yang mulai menjalari tubuhnya ini. Saat mulai memasuki rumah ini, senter yang Tiara pegang tiba-tiba padam dan pelita di atas meja menyala dengan sendirinya. Toara menelan ludahnya sendiri, sambil mencoba tetap tegar.
Tiara menyusuri seluruh isi rumah ini. Di ruang tamu Tiara dapat melihat dinding yang dihiasi foto-foto lama hitam putih yang kusam dan tertutup debu. Tiba-tiba Tiara melihat sesosok wanita tua yang memakai pakaian gaya tahun 1970 an yang wajahnya tidak terlihat karena gelap.
bersyukur karena ternyata rumah ini berpenghuni. Namun saat itu juga tiba-tiba matanya terasa sangat perih dan gatal. Saat Tiara mengedipkan matanya, sosok wanita itu tak terlihat lagi.
Waktu sudah tengah malam, hujan semakin lebat. Tiara duduk di kursi sekeliling meja panjang sambil memandang salah satu foto wanita belanda. Tiara melihat di foto tersebut terdapat tulisan-tulisan di bawahnya. "nyonya Een sukneasih, meninggal 5 Januari 2000 karena racun". "Astaga!! Berarti wanita itu bukan manusia!!".
Jantungnya seakan berhenti berdetak dan nafasnya seakan berhenti. Tiara langsung bangkit dari kursi dan berlari sekencang mungkin. Tiara berlari keluar tanpa mempedulikan di luar hujan. Sekilas Tiara mendengar suara bisikan "kau harus mati."
tiara langsung mempercepat larinya. Wanita itu melayang-layang di belakangnya sambil tertawa seram. Tiara berlari ratusan meter jauhnya dari rumah tersebut. Hantu itu sudah tidak terlihat lagi. Tiara terpaksa berjalan tanpa istirahat di tengah hujan yang kian deras. Tiara berjalan cukup jauh hingga Tiara melihat geri, gore dan kira serta pak ustad yang sedang berdiri
Tiara senang ini semua akan berakhir, namun saat Tiara hendak melangkahkan kakinya keluar, tubuhnya tidak dapat bergerak lagi. Darah merembes keluar dari dadanya. Tiara kembali mendengar bisikan itu lagi "mati, kau akan mati" yang segera disusul tawa itu lagi.
Seketika datang kawan kawan ya untuk menyelamatkan tiara dari bencana itu. Dan pak ustad nya berhasil mengusir jin itu dari kampung tersebut. Setelah itu mereka pun pulang ke Jakarta.
Sesampainya di jakarta mereka beristirahat karena mereka kelelahan akibat di kejar kejar warga.