//Flashback//
Lutut Ghirel lemas seketika. Dia ambruk di jalanan hingga pingsan begitu saja. Afka yang menyaksikan hal tersebut tentu segera keluar dari dalam mobil dan menghampiri Ghirel berusaha menyadarkannya. Dengan cekatan ia membawa Ghirel menuju rumah sakit terdekat. Afka masih tak mengerti tentang penyebab gadis itu pingsan begitu saja.
Selama bertahun-tahun Afka mencari gadisnya yang tiba-tiba pergi dengan alasan tidak jelas. Dia tidak menyangka bisa bertemu dengan gadisnya di kota ini.
Perusahaan ayahnya semakin pesat akhir-akhir ini. Dan dia memindahkan perusahaan pusat ke kota ini sehingga membuat Afka harus pindah mendadak. Afka tak menyangka jika takdir ternyata bermain dengan cantik. Tuhan seperti menghantarkan Afka menuju takdirnya. Takdir yang ternyata tak seindah seperti di bayangan Afka. Dia bahkan tak mengira jika ini adalah awal mula semua kejadian buruk itu akan menimpanya.
Ghirel sedang di tangani oleh dokter. Afka mau tidak mau membuka ponsel Ghirel dan menghubungi bunda melalui ponsel Ghirel. Saat bunda menjawab panggilan teleponnya,terdengar suara isak tangis beberapa orang. Sepertinya ada sesuatu buruk yang terjadi.
"Jie,ayah kecelakaan dan meninggal di tempat kejadian."kata Bunda Ghirel.
Mendengar hal tersebut membuat Afka sadar akan penyebab gadis itu pingsan tiba-tiba. Itu bukan akibat di tabrak oleh Afka melainkan karena melihat kejadian tragis yang telah merenggut nyawa ayahnya.
"Bunda,ini aku Afka."
Isak tangis itu terhenti seketika,"A-a-afka?"
"Ini Afka. Afka Fedrick, Fed gembul sahabatnya Princess."kata Afka meyakinkan.
Nampaknya Bunda Ghirel sedikit terkejut. Dia dengan lantang berbicara,"Ya Allah anak Bunda!"
***
Ghirel sudah mulai lebih tenang. Perlahan-lahan gadis itu mulai memasuki alam bawah sadarnya. Dia sudah sangat relax saat ini. Ghirel merupakan tipe orang yang sangat mudah terkena hipnosis hingga tak butuh waktu lama untuk membuatnya tertidur seperti sekarang.
pikiran bawah sadar Ghirel semakin terbuka untuk menerima sugesti. Setelahnya dia masuk lebih dalam lagi ke ruang bawah sadar pikirannya atau biasa disebut kondisi teta, dalam kondisi ini Dokter Saras mulai memasukkan sugestinya.
"Apa yang kamu rasakan Ghirel?"tanya Dokter Saras.
Sejenak ruangan terasa lengang dan hening sebelum akhirnya Ghirel mulai membuka mulutnya menjawab pertanyaan Dokter Saras dengan mata yang masih terpejam.
"Bingung,seperti ada sesuatu yang hilang."jawab Ghirel.
Dokter Saras sempat terkejut,dia berniat menghilangkan trauma Ghirel mengenai pelecehan yang gadis itu dapatkan. Tetapi,sepertinya jawaban lain yang di dapat. Afka bahkan hingga mendekat karena ikut terkejut.
Laki-laki itu menatap Dokter Saras seperti sedang melakukan telepati. Dia menganggukkan kepalanya mengambil kesempatan untuk membuat Ghirel kembali tak tau apapun.
"Kehilangan apa yang kau maksud?"tanya Dokter Saras.
Dengan ragu Ghirel menjawab,"ingatan. Aku merasa ada yang janggal dengan ingatanku."
"Janggal seperti apa?"
Lagi-lagi hening kembali menerpa. Ghirel seperti berpikir,"kurun waktu dalam ingatanku sangat aneh. Seperti benar-benar lenyap."
Dokter Saras tau itu. Dia dan Afka yang paling mengetahui tentang hal tersebut. Setelah kecelakaan ayahnya,Ghirel mengalami trauma berat hingga menyebabkan gadis itu mengalami Amnesia Lakunar. Pengidap amnesia ini akan mengalami hilangnya ingatan mengenai suatu peristiwa secara acak. Dan ingatan acak yang hilang dari Ghirel adalah semua kenangan menyakitkannya.
Tuhan sepertinya sangat menyayangi Ghirel hingga membuat gadis itu tak harus merasakan sakitnya kenangan buruk itu. Meskipun pada akhirnya gadis itu harus menanggung sakitnya di bohongi.
Afka dahulu membawa Ghirel ke sini awalnya dengan tujuan untuk mengembalikan ingatannya. Tetapi sisi egoisnya akhirnya membuat Ghirel harus berdamai dengan segala trauma masa lalunya. Hal itu juga akan Afka lakukan kali ini. Membuat Ghirel berdamai dengan fakta-fakta baru yang berhasil Ghirel dapatkan.
Sesi hipnoterapi telah selesai. Ghirel terlihat lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Sudah tak ada ketakutan di dalam matanya. Hanya ada rasa percaya diri dan nyaman dengan keadaan. Bahkan gadis itu sekarang sudah merangkul Afka dengan mesra.
"Terima kasih Dokter Saras,"kata Ghirel. Dokter Saras hanya tersenyum lebar.
"Kamu ke mobil dulu aja,aku mau urus administrasi."kata Afka. Ghirel menurut,dia pergi meninggalkan Afka dan Dokter Saras setelah sempat berpamitan dengan dokter cantik itu.
"Apa kamu sangat bahagia jika dia seperti ini?"tanya Dokter Saras.
Afka mengacuhkan pertanyaan itu dan memberikan sebuah kartu debit kepada salah satu staff di depannya lalu memasukkan pin atmnya untuk membayar.
Sebelum benar-benar pergi meninggalkan tempat tersebut,laki-laki itu menoleh seraya memberikan jawabannya.
"Karena dia gak boleh tau rahasia sebenarnya dibalik kematian ayahnya."
***
Hari ini adalah jadwal pengambilan rapot kelas 12. Karena Bunda sedang kurang enak badan akhirnya Ghirel terpaksa yang mengambil rapot milik dirinya dan Junco yang kebetulan di hari yang sama.
"Lo lagi,"kata Ghirel saat melihat seorang gadis yang ia temui di halte bus waktu itu.
"Ambil rapot adik lo juga?"tanya gadis itu.
Ghirel mengangguk. Ia jadi teringat percakapannya dengan gadis bernama Liliana kala itu. Tentang seseorang yang di bully oleh Kristal hingga koma.
"Ngomong-ngomong soal cewek itu lo tau gak identitasnya?"tanya Ghirel.
Liliana mengernyitkan keningnya. Dia tak memahami pertanyaan Ghirel. Saat pertemuannya dengan Ghirel di halte bus Liliana sudah menebak jika Ghirel adalah pengulangan akan nasib seseorang. Dia akan menjadi korban kedua ditambah lagi hampir semua cewek di sekolahan mengetahui tentang spesialnya gadis itu di mata Afka. Liliana tidak berani terlalu dekat dengan Ghirel. Dia takut ikut terkena masalah.
Mengetahui Liliana yang kebingungan,Ghirel akhirnya menjelaskan.
"Cewek yang kena bully sampai koma."
Raut wajah bingung dari Liliana lenyap tergantikan dengan ekspresi kasihan.
"Kronologi nya sih gue gak tau pasti. Tapi kalau dari rumor yang gue denger katanya cewek itu dulu jadi pacar Afka yang paling di sayang,kayak lo. Terus seperti biasanya Kristal murka dan jambak dia lalu dijedotin ke tembok sampai kepalanya bocor dan setelah itu dia di lempar gitu aja dari atas tangga,"kata Liliana.
Ghirel terperangah,dia tak menyangka ada anak gadis remaja yang menyiksa temannya sesadis itu hanya karena masalah seorang laki-laki.
"Emangnya cewek itu siapa?"tanya Ghirel.
Liliana terlihat berpikir sejenak. Dia lupa-lupa ingat dengan nama gadis itu karena satu sekolahan benar-benar tak ada yang boleh membicarakan masalah ini. Kasus ini di tutup-tutupi dengan sangat rapat hanya demi anak komite sekolah.
"Kalau gak salah nama belakangnya Johannes,"jawab Liliana.
Ghirel seperti pernah mendengar nama itu. Rasanya tak asing lagi di kehidupannya. Dia berpikir sejenak sampai kepada menemukan seseorang.
"Siska Mariana Johannes?"
Liliana mengangguk dengan percaya diri,"iya itu maksud gue."