/Alam bawah sadar Afka/
Pakaian putih bersih melekat pada tubuhnya. Ini bukan kain kafan,apa dirinya sudah meninggal? Dia tersenyum. Hatinya lega jika dia harus mati untuk kekasihnya,setidaknya dosa beberapa tahun lalu berhasil ia tebus.
Pemuda itu berjalan terus menerus di atas lantai putih. Ruangan ini terasa sangat luas tanpa ujung. Langkah kakinya semakin cepat saat mendapati seorang pria yang sepertinya ia kenal. Walaupun wajahnya kurang jelas karena jarak yang jauh,tetapi pemuda itu bisa mengenali perawakan khas tersebut.
"Ayah Dricko?"panggilnya.
Pria tersebut mendekat,perlahan wajahnya terlihat semakin jelas. Itu benar-benar Ayah Dricko yang tengah tersenyum kepadanya. Jantungnya mendadak tak terasa,lidahnya kelu tak bisa berkata. Matanya memerah dengan air mata yang menggenang.
"Afka,"panggil Dricko.
Itu benar-benar Ayah Dricko. Afka semakin yakin bahwa dia sudah tiada. Pemuda itu berhambur dalam pelukan Dricko dan meminta maaf berkali-kali.