Siska tertawa canggung, mencoba menutupi kebodohannya karena tidak sengaja menyebutkan nama Ghirel. Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Untungnya, salah satu dari petugas yang akan terbang bersama Afka datang dan memberitahu bahwa jet pribadi telah siap.
Afka mengecup kening Ghirel, kemudian membawa Arion yang sudah tertawa lepas. Arion mengecup pipi Kakek Abraham, membuatnya merasa sangat bahagia. "Maacih Ganpa!" Teriak Arion.
Siska beralih pada Ghirel yang sedang melambaikan tangannya kepada dua pria yang dia sayangi. "Hati-hati sayang!" Tegur Ghirel saat melihat Arion berlari terlalu antusias.
Siska menunduk sejenak, merasa bersalah. "maaf, aku tidak sengaja menyinggung nama Ghirel." Kata Siska.
Ghirel terkekeh, meraih lengan Siska dan menuntunnya ke sebuah kursi di sana. Keduanya memperhatikan jet pribadi yang mulai terbang. Ternyata Afka tidak berbohong soal keahliannya.