Matanya terbuka secara perlahan saat sebuah tangan mungil menepuk pipinya dengan cukup keras. Meskipun tidak terasa sakit, namun hal itu tetap terasa mengganggu. Dilihatnya sosok malaikat kecil yang menggemaskan sedang duduk di atas tubuhnya.
Beginilah Arion. Jika pagi-pagi tidak bermain, maka dia akan mengusik tidur nyenyak Bundanya yang sedang meringis kesakitan akibat luka pada kakinya ditekan cukup keras oleh anaknya.
"Sakit sayang," ringis Ghirel sambil mencoba menurunkan Arion dari tubuhnya. Malaikat kecilnya itu terdiam. Wajahnya menjadi sendu setelah mendengar Ghirel meringis kesakitan.
"Bunda atih?" Tanya Arion. Dia hampir menangis. Selalu seperti ini. Saat Ghirel demam, jatuh dari tangga, atau sekedar jarinya teriris, maka Arion akan menangis histeris.
Ghirel duduk dengan susah payah. Nyawa gadis itu belum terkumpul sepenuhnya. Masih sebagian sehingga sulit baginya untuk sekedar duduk.