Ghirel duduk di depan Richard yang terlihat santai menyantap makanannya. Pikiran gadis itu terus berputar tentang bagaimana caranya untuk kabur di saat-saat seperti ini. Karena kamarnya berada si lantai atas, maka satu-satunya cara untuk kabur adalah dengan loncat dari jendela. Salju yang terlihat tebal itu sepertinya bisa meminimalisir rasa sakitnya jika nanti Ghirel terjatuh.
"Berhenti berpikir untuk kabur, Ghirel." Gadis itu tersentak saat mendengar ucapan dari Richard.
"Apa dosen juga bisa membaca pikiran?" Lirih Ghirel tanpa sadar. Sialnya, itu terdengar hingga ke telinga Richard yang selalu peka terhadap apapun mengenai Ghirel.
"Kau tidak makan?" Tanya Richard saat melihat Ghirel masih belum menyentuh makanannya sedikitpun.
Ghirel sendiri belum mau menyentuh makanannya bukan tanpa alasan. Dia takut makanan tersebut sudah diberi obat tidur atau sianida.