Ghirel berjalan menaiki tangga menuju ruangan Pak Richard. Gadis itu menggunakan cepana jeans panjang berwarna hitam dan atasan peplum top berwarna mocca.
Sepanjang koridor, telinganya terasa panas mendengar banyak mahasiswi yang sedang membicarakan sosok sang suami. Dia sampai berdecak kesal saat salah satu teman satu jurusannya bertanya mengenai sosok Afka padanya.
"Afka adalah badboy sesungguhnya. Dia dingin banget, tapi kenapa semakin dingin semakin bikin gue meleleh?" Bisik-bisik tetangga mulai terdengar kembali.
"Gue rela jadi selingkuhan dia. Kurang apa coba Afka? Tampan dan mapan."
Ghirel memejamkan mata sejenak kemudian mempercepat langkah kakinya. Dia sudah muak mendengar nama Afka seharian. Di rumah bersama Afka, tidur bersama Afka, di kampus mendengar banyak gadis yang memuji Afka, bahkan sahabatnya sendiri tergila-gila dengan Afka. Dunia Ghirel seakan benar-benar berputar pada sosok pemuda tersebut.