"Aku siap melepas keperawananku hari ini."
Afka tertawa hambar, menyadari jebakan dari ucapan Ghirel. "Kamu gak bisa menipuku, sayang... aku tau kamu sedang menstruasi." Ucap Afka sembari menarik tubuh Ghirel agar lebih dekat dengannya.
"Ck! Ya udah kalau gak mau." Ghirel memutar tubuhnya, membelakangi Afka yang masih saja tertawa.
"Ya ampun Jie, gak usah ngelawak deh. Iya sih banyak yang ngomong kalau pas menstruasi, cewek nafsunya lagi besar." Kata Afka.
Ghirel mendelik tajam dengan sedikit memutar kepalanya, agar Afka dapat melihat sorot tajam dari matanya. Kemudian dia turun dari ranjang, berjalan menuju kulkas kecil di dalam kamar tersebut kemudian mengambil sebotol air dingin. Gadis itu meminumnya hingga habis tak tersisa.
"Aku mau tidur di sebelah," kata Ghirel dengan langkah tenang menuju pintu.
Ghirel berjalan terlalu cepat tanpa bisa dicegah. Tetapi, tepat sebelum gadis itu menghilang, Afka bisa mendengar sesuatu yang membuatnya menyesal dari bibir Ghirel.