Ghirel mendelik, dia tidak menyangka Lily bisa sedetail itu dalam melihat suatu hal. Jiwa stalker pada gadis itu sangat kental, entah karena kebiasaan atau obsesi besarnya pada Afka.
"Kebetulan doang kali, emang mobil gue cuman satu di dunia?" Ghirel berusaha menyembunyikan rasa gugupnya. Gadis itu mencubit perut Siska, meminta pertolongan. Sialan memang sahabatnya yang satu ini, lebih suka melihatnya mati berdiri karena deg-degan sepertinya.
"Iya Ly, secara mobilnya Ghirel 'kan pasaran." Siska mengikuti perintah Ghirel, kemudian dia tertawa mengejek.
"Udah, gue mau masuk dulu sebentar lagi kelas Pak Richard mau mulai." Ghirel memutuskan untuk pergi sebelum Lily kembali melayangkan banyak pertanyaan kepadanya. Dia tidak mau menambah dosa dengan berbohong, tetapi dia juga tidak mau berkata terus terang terlebih dahulu. Ini belum saatnya, tunggu Ghirel hingga dia pantas bersanding dengan Afka.
***