Di masa lalu kedua orang tua mereka meninggalkan ketiga putranya di kerajaannya saat pulang hanya tersisa nama mereka dan kabar buruk. Salah satu tentara yang masih selamat memberikan sebuah liontin dengan gambar Raja dan Ratu sebelum tentara itu menhembuskan napas terakhirnya di depan ketiga Pangeran.
Liontin itu berbentuk bulat telur tapi sedikit terdapat bercak darah di tali liontin itu yang terbuat dari emas. Pangeran ketiga menahan tangisnya lalu pergi ke tempat latihan untuk melapiskan semua kesedihan dan kemarahan nya itu, Pangeran kedua pergi ke ladang yang berada di tenggara kerajaan untuk bertani seraya menanam benih dengan siraman air matanya.
Dia mencangkul tanah sampai lembut dan rata seraya melubangi tanahnya lalu benihnya di tanam dengan penuh kesedihan yang sangat mendalam. Dia tidak bisa melakukan apa-apa saat kedua orang tuanya tiada selain melakukan kegiatan ini yang nanti benihnya tumbuh menjadi sayuran yang layak di makan.