Chereads / Kenapa Aku Sendirian / Chapter 10 - Sekilas

Chapter 10 - Sekilas

Nero menitiskan air matanya dan terjatuh lemas atas apa yang terjadi tadi.

Neko mendekati Nero dengan berjalan seperti seekor kucing.

Neko seperti begitu ketakutan akan sesuatu karena tubuhnya masih bergetar. Neko juga terlihat mengigit bibirnya sepertinya Neko melihat sesuatu yang di luar dugaan-nya.

Lyra hanya tersenyum manis karena melihat wajah Nero yang begitu kaget dan syok setengah mati. Di lain sisi Rira yang mulai bangun dari pingsan-nya mencoba mengambil alih tubuh dan kesadaran Lyra.

Lyra sungguh terkejut, Rira cepat sekali bangun biasanya tidak secepat ini. Rira yang berada di pikiran Lyra terlihat sangat berusaha untuk bisa keluar dari pikiran Lyra.

Rira tidak bisa keluar dengan mudah, dia mencari jalan lain supaya bisa keluar dari pikiran Lyra. Rira berlari tanpa henti ke arah kanan dan berharap ada pintu keluar, setelah cukup lama berlari dia tidak menemukan pintu keluarnya.

Lyra yang merasakan sesuatu seperti keberadaan Pria di pikiran Nero, melihat ke sekeliling tapi Lyra tidak menemukan apa-apa. Lyra melihat bayangan-nya yang berbentuk sangat aneh, tapi beberapa detik kemudian bayangan-nya kembali seperti semula.

Pria yang ada di pikiran Nero menyuruh Nero untuk segera membunuh Rira, sebelum hal buruk terjadi. bukan hanya itu, Pria itu masuk ke pikiran Neko dan sangat terkejut atas apa yang terjadi pada Neko.

Rira yang masih mencari jalan keluar mulai letih dan bingung, tidak ada jalan keluar di pikiran Lyra. Kemudian, Rira berdiri tegak dan mengangkat tangan kirinya lalu muncul cincin di jari manisnya.

Cincin yang di temukan Lyra di panti sudah di pakai oleh Rira, namun Rira tidak tahu dari mana cincin ini berasal. Rira menurunkan tangan kirinya dan melihat cincin itu lebih dekat.

Cincin itu memiliki lambang seperti "jatuhnya matahari." Rira bisa melihat bahkan mengartikan lambang itu meskipun dulu tidak pergi belajar di panti karena dia sangat di larang jika dia akan pergi belajar.

Lyra yang mencari sesuatu di bajunya, sepertinya Lyra mengira bahwa sesuatu yang ia cari sudah hilang, Nero dan Neko mengabaikan Lyra yang sedang sibuk sendiri.

"Neko..kau..tidak..terluka?" Nero bertanya sambil menyentuh kedua tangan Neko dan membuat Neko penasaran dan bingung apa yang terjadi?

"Hmmmm... aku ingin bermain dengan kalian lebih lama lagi, tapi Rira sudah bangun!" Lyra menutup kedua matanya dan terjatuh.

Dia melihat Rira memakai cincin itu, Lyra tidak tinggal diam dia segera mengambil cincin itu dari Rira.

"Rira kembalikan cincin itu!!!" Lyra berusaha meraih tangan kiri Rira.

"Tidak~" Rira menolak jika cincin itu di berikan kepadanya. Cincin itu bersinar yang membuat Lyra mengambil tubuh Rira kembali.

Cincin itu bersemayam sesuatu yang mengerikan. Tapi, cincin itu menuruti apa saja permintaan Rira, cincin itu berhenti bersinar.

Nero dan Neko sekilas melihat bahwa Lyra dan Rira memiliki sesuatu yang hilang.

Saat Lyra terjatuh, Nero berdiri dan mengakat tangan kirinya..

"Lancer...." sebuah tombak yang cukup panjang dengan ujung tombak yang berbentuk seperti api, muncul di tangan kiri Nero.

Neko melihat Lyra yang terjatuh dan mengamati dia.

Nero berjalan dan mendekati Lyra, tombak tadi Nero arahkan ke arah kepala Lyra dan langsung Nero serang.

"kakak!!!" Neko berlari dan terkena tombak itu dan Neko terluka cukup parah pada lehernya karena dia menghadap ke arah Nero.

"Neko...apa yang kau lakukan?" seru Nero.

Neko melihat ke belakang dan memastikan sesuatu. Nero menghilangkan tombak tadi dan mundur dua langkah dari Neko.

Neko melihat ke arah Nero meskipun dia sudah terluka parah Neko tetap berdiri.

Karena mengenai leher Neko jadi dia tidak bisa bicara.

Neko memberikan isyarat kepada Nero dengan menggunakan jari-jari Neko.

Setelah itu, Nero pergi sambil menggendong Lyra dan meninggalkan Neko yang terluka parah.

Satelah beberapa saat, Lyra membuka matanya dan langsung memaki Nero.

Tapi Nero tetap diam dan tidak peduli dengan apa yang di katakan oleh Lyra..

"Di mana Rira?" Nero bertanya sambil berjalan.

"Di hati mu....Wahahahahaaaaa...." Tawa keras Lyra yang membuat Nero menutup matanya dan menggigit bibirnya untuk menahan emosi dan tawa Nero.

Lyra terlihat sangat bersyukur karena berhasil merebut tubuh Rira sebelum dia dan cincin-nya. Tapi itu hanya sementara, karena Lyra tidak bisa selamanya seperti ini.

Dia punya batas waktu jika dia mengambil tubuh Rira. Di dalam pikiran Lyra terlihat Rira tersenyum seperti orang jahat, dia tersenyum kepada cincin itu dan menyuruh cincin itu untuk mengusir Lyra dari tubuhnya.

Lyra langsung di seret secara paksa oleh cincin itu untuk keluar dari tubuh Rira dengan cara menarik jiwa Lyra dengan sihir tanaman. Tanaman itu memegang erat kaki Lyra lalu di tarik dengan cepat.

Lyra mengeluarkan sihir api untuk membakar tanaman itu lalu api merambat sampai ke akarnya. Lyra terjatuh lalu segera berdiri untuk menghadapi monster yang sedang bersembunyi di bayangan kegelapan.

Lyra menggunakan sihir cahaya untuk menerangi kegelapan atau tempat bersembunyinya tanaman itu.

Dengan wajah terkejut, Lyra berjalan mundur setelah melihat wujud dari tanaman itu. Tanaman itu berbentuk seorang anak kecil yang terbuat dari tanaman tersebut.

Anak kecil atau anak perempuan itu terlihat sedang menari di atas tanaman itu, dengan sigap dan kecepatan yang di miliki Lyra, dia berhasil membakar tanaman itu lalu menebasnya dengan sebuah pisau dapur.

Pisau itu berasal dari tas sihir Nero dan dengan muka cemberut Lyra melemparkan pisaunya tepat ke arah kepala anak itu.

Tanaman yang terbakar itu sama sekali tidak mati atau pun musnah melainkan tambah kuat. Sebelumnya tanaman itu berwarna hijau seperti pada tanaman biasanya, tapi sekarang tanaman itu berubah menjadi biru beku lalu muncul duri-duri yang sangat tajam di sepanjang tubuh tanaman atau batangnya.

Saat hendak menyerang terdengar bunyi seseorang yang sedang berjalan menuju ke arah mereka berdua. Dengan cepat tanaman beku itu menangkap Lyra lalu membawanya pergi dari tempat mereka bertarung.

Di tengah perjalanan, Nero merasa Lyra semakin ringan berat tubuhnya.

setelah menoleh ke arah Lyra, ternyata Lyra berganti menjadi Rira yang sedang tidur.

Cincin itu menghilang dari jari manis Rira. Setelah beberapa saat Rira tidak kunjung bangun yang membuat Nero yang menggendongnya merasa sedikit senang.

Nero yang tidak tahu apa yang terjadi, dia lebih memilih tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi karena itu sangat membosankan.

Rira terlihat tersenyum sambil tertawa kecil meskipun dia masih tidur. Sedangkan Lyra bertarung dengan tanaman yang menyeretnya. Pertarungan itu hanya berlangsung 5 detik dan pemenangnya adalah Lyra.

"Neko, kuharap kau tidak melihat ini di sana...."