Elena menatap Merlin tidak percaya. Ia berharap salah tangkap mendengar perkataan Merlin. "Apa kamu serius, Mer?"
Merlin mengangguk cepat. Ia tidak pernah seserius ini. Pria itu merasa Venda adalah penentu masa depan mantan anak buahnya. Jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam, Merlin ingin semuanya baik-baik saja.
***
Tidak terasa, pagi pun cepat sekali menjelang. Redita menarik selimutnya lebih tinggi hingga menutupi seluruh dadanya. Ia merasa sangat kedinginan. Sementara, tangan kekar Antony tidak mampu menutupi seluruh tubuh polosnya.
Redita melenguh manja, makin mendekatkan tubuhnya ke dalam dekapan Antony. Pria itu setengah sadar mengeratkan pelukannya hingga tubuh Redita lebih hangat.