Redita terus meronta dalam pelukan erat pria tegap itu. Sementara Fiona yang berdiri melihat pemandangan itu dengan senyum penuh arti di depan pintu kamar tanpa berbuat apa-apa. Sedetik kemudian wanita itu malah menutup pintunya. Membiarkan pasangan suami istri itu untuk melepaskan seluruh kerinduan yang membuncah di antara mereka berdua.
"Fio! Hei, Fio! Jangan tinggalkan aku!" teriak Redita. Wanita itu tanpa sengaja mengerling dan terkejut melihat pintu kamar yang ditutup secara tiba-tiba. Pandangan Redita bergetar tidak percaya. Fiona berani meninggalkan ia dengan Erick Migel berdua saja di kamar itu.
"Red! Ini aku, Red. Aku Antony, suamimu ...," bisik Antony mengguncang tubuh ramping sang istri. Suaranya begitu lirih terdengar, tapi masih mampu ditangkap maksudnya oleh sang istri.
"Antony sudah tidak ada. Dia sudah mati. Dasar berengsek!" Redita menghentakkan high heels-nya dengan kuat di atas pantofel hitam Antony yang berada dalam penyamaran seorang Erick Migel.