"Nyo-nyonya! Anda tidak apa-apa?!" Fiona menatap Redita dengan air muka khawatir.
Redita menggeleng pelan. Dia kemudian bangkit berdiri. "Apa kau sudah bertemu Martin?" tanyanya lirih. Matanya melirik sedikit tajam ke arah istri Martin itu.
Ditatap seperti itu membuat Fiona tidak enak. Redita pasti sedang merencanakan sesuatu dan ia merasa sesuatu itu merugikan sang suami. Fiona terdiam tidak menjawab. Wajahnya menampakkan keraguan.
"Jika kau tidak ingin menjawab, aku tidak memaksa. Cepat atau lambat, aku akan menemukan jawabannya sendiri," sahut Redita seraya meraih sebuah dress berwarna coklat muda dari atas tempat tidurnya. Dress itu sudah dipersiapkan oleh Fiona sebelum Edward datang ke kamarnya.
"Tidak! Martin tidak bersalah. Jangan menghukumnya, Nyonya!" Fiona menggeleng ketakutan. Ada rasa cemas yang menggelayuti pikirannya. Ia merasa Redita masih menyimpan amarah terhadap suaminya itu.