Antony dan Aron tampak sibuk di dalam sebuah ruangan. Aron sedang mengetikkan sesuatu di atas keyboard-nya sembari mengamati layar laptopnya. Di sampingnya, Antony duduk ikut memperhatikan layar pintar itu.
"Ron, sudah tahu di mana posisinya?" tanya Antony begitu tidak sabar.
"Sabar, An! Jangankan lokasi, rekaman kondisi markas mereka saja belum sepenuhnya kudapat dari lensa kontak yang dipakai oleh Martin," jawab Aron begitu kesal ditanya terus dengan tidak sabar. "Haish! Aku sedang berusaha membuat jaringan stabil. Gambarnya patah-patah. Sinyal di sana timbul tenggelam."
"Mengapa sangat norak, sih!" gerutu Antony.
"Aku rasa, alat pelacak lokasi yang terpasang tidak sanggup menembus boxer Martin yang sempit," jawab Aron lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari layar sedetik pun.
"Haish! Menjijikkan sekali!" komentar Antony.
"Ide siapa pula yang menyuruh Martin menempelkan benda itu di area pribadinya, huh?" sahut Aron tidak mau kalah.