Antony sedang duduk sendiri, menunggu seseorang di ruang tunggu kedatangan luar negeri. Aron menghubunginya satu jam yang lalu. Memberikannya kabar mengejutkan kalau ia sedang dalam perjalanan menuju Highland.
Antony yang sedang tertidur nyenyak di kamarnya, seketika terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Bergegas pergi menjemput sahabatnya itu dengan terburu-buru, bahkan tidak membangunkan istrinya yang masih tertidur nyenyak. Ia hanya mengecup dahi Redita sebagai penanda pamitnya.
Dan di sinilah Antony sekarang. Menunggu dengan rasa jenuh selama setengah jam lamanya, tapi Aron belum juga menampakkan batang hidungnya. Antony merogoh saku jaketnya, hendak mengambil ponsel. Namun, tidak menemukan benda pipih itu di dalamnya. Seketika, ia mendengus menyadari keteledorannya.
"Haish! Ketinggalan!" keluhnya yang baru teringat ponselnya itu tertinggal di dalam nakas kamarnya.
