Antony dan Merlin terlihat sedang duduk saling menatap dengan tatapan serius di ruang tengah mansion. Setelah insiden teriakan kecil yang terjadi di dalam kamar sang putri, pria tua itu berinisiatif memberikan menantunya sebuah nasihat. Antony yang ditatap seperti itu menjadi sangat tegang. Entah apa yang ingin dibicarakan sang Ayah mertua kepadanya. Ia tidak ada bayangan sama sekali.
Merlin berdeham hendak membuka pembicaraan pentingnya dengan sang menantu. Untuk menghilangkan ketegangan di antara mereka, Merlin meraih secangkir teh hangat yang disediakan Belinda di atas meja lalu menyesapnya.
"Antony, sebelumnya saya sangat ingin meminta maaf kepadamu," ucap Merlin kepada sang menantu.
"Minta maaf untuk apa, Yah?" Antony mengernyitkan kening bingung.