Silvia mendengarkan perkataan Radit yang terdengar sangat percaya diri. Dia menghela napas beratnya sesaat sebelum menjawab pertanyaan Radit. Pria itu terus mengoceh dan membanding-bandingkan dirinya yang selalu lebih baik dibanding Antony. Bahkan dia meyakini kalau Redita tidak mungkin berpaling darinya. Semangatnya patut diacungi jempol, tapi sayangnya hal itu sudah terlambat. Redita sudah melupakan cintanya kepada Radit.
"Aku rasa, aku tidak bisa pergi bersamamu, Dit," tolaknya tanpa berbasa-basi. Bahkan, ia pun tidak menanggapi pertanyaan dari Radit. Air mukanya terlihat tidak suka mendengar perkataan Radit yang terus memuji-muji sang mantan kekasih.
Nancy yang masih berada di samping putrinya memandang Silvia dengan kening yang berkerut. Hatinya bertanya-tanya mengapa sang putri terlihat sangat tidak suka dengan ucapan Radit. Ia berpikir sebentar, hingga akhirnya mendapat sebuah kesimpulan yang ia yakini benar adanya.