Di mansion Radit. Malam yang sama dengan malam Redita dan Antony ....
Radit menyeruput minuman kaleng beralkoholnya sedikit demi sedikit di dalam kamar. Ia terlihat sangat putus asa mendapat penolakan dari Redita. Pria itu tidak menyangka kalau ia akan ditolak oleh wanita yang sebelumnya sangat tergila-gila kepadanya. Helaan napas panjang tidak habisnya ia lakukan. Radit mencoba untuk tenang sejak tadi. Pria itu memang merasakan sesak yang teramat sangat mengingat kejadian tadi siang. Ia sudah kalah dari sosok mantan pengawal Redita.
"Redita ... mengapa kamu membalasku seperti ini? Kamu tahu, kamu sangat kejam kepadaku. Bisa-bisanya melakukan hal ini kepadaku." Radit meracau tidak jelas di dalam kamarnya. Ia berteriak-teriak menyalahkan Antony yang merebut wanita itu dari sisinya. "Antony, kau pria sialan! Diam-diam mengambil Redita-ku! Sial! Berengsek!" umpatnya.