"Oh ...." Redita menyunggingkan senyumnya lalu berkata, "aku juga mencintaimu."
"Satu lagi," ucap Antony.
Redita memandang pria itu dalam diamnya. Tanpa mengatakannya lagi, wanita itu malah mendekatkan wajahnya dan mengecup sesaat bibir Antony. "Itu jawaban satunya."
Sontak wajah pria itu memerah. Antony memegang bibir yang habis disentuh bibir Redita. Ia sangat terkejut dengan serangan tiba-tiba Redita. Padahal mereka sedang di tempat umum dan Elena sedang menunggunya di dalam mobil. Apa dia tidak malu? Redita buru-buru masuk ke dalam mobil dan menyuruh Aron untuk segera pergi dari tempat itu. Tidak lama kemudian, mobil itu pun melesat keluar dari pelataran parkir meninggalkan Antony yang masih terbengong.
Waktu pun berlalu dengan cepat. Tidak terasa hari sudah semakin sore ketika Martin datang ke ruang perawatan Aron. Ia memang mendapat tugas menunggui sahabatnya bergantian dengan Antony.