Radit memperdalam ciumannya. lidahnya menerebos masuk ke dalam rongga mulut Silvia. Dia mendorong tubuh Silvia hingga makin menempel pada dinding di belakangnya. Pria itu mengulum lidah lawannya dan tidak membiarkan wanita itu untuk sekadar bernapas.
Tenggorokan Silvia terasa amat kering. Semua yang berlalu lalang di lorong itu memang tidak akan peduli dengan apa yang dilihatnya. Dada wanita itu terlihat naik turun. Oksigen makin sulit masuk ke dalam paru-parunya.
Setelah cukup puas, Radit melepas ciumannya. Ia menyeringai miring kepada Silvia, membiarkan wanita itu untuk bernapas dengan normal. Tarikan dan embusan oksigen bebas pun bisa dinikmati oleh Silvia. Dia mengangkat kepalanya sedikit, menatap kesal kepada Radit. Namun wanita itu tidak mengucapkan sepatah kata pun. Lemas. Hanya itu yang ia rasakan saat ini. Radit hampir membunuhnya.