Radit melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul empat sore. Pria gagah itu sedang bersiap-siap untuk pergi menjemput Redita. Sebuah parfum aroma citrus mint disemprotkan pada seluruh tubuhnya. Kemudian mulai mengancingkan kemeja coklat yang ia kenakan.
Tanpa suara ketukan, pintu kamarnya terbuka. Edward masuk ke dalam kamar Radit dengan senyuman yang terpatri di wajahnya. Harum semerbak citrus mint tercium panca indra sang Paman. Pria itu mendudukkan tubuh di tepi tempat tidur Radit, menyapa sang keponakan.
"Wangi sekali. Kau akan pergi ke mana?" tanyanya.
Radit menengok sejenak sosok sang Paman yang duduk di belakangnya. "Tentu saja bertemu dengan kekasihku. Apa lagi?"
"Kalian baru bertemu semalam," sahut Edward.
"Ashley?" tebak Radit.
"Ya, siapa lagi?" sahut Edward terkekeh.