Antony membelalak mendapatkan sentuhan bibir Silvia. Wanita itu terus melumat bibir Antony tanpa sadar. Pedro yang melihat mereka hanya terdiam. Antony mendorong tubuh Silvia menjauh darinya. Ciuman itu pun terhenti seketika.
"Anda sangat mabuk, Nona Silvia!" ucap Antony kemudian menoleh kepada Pedro. "Pedro, bantu aku membawa Nona Silvia ke guest house!" pintanya.
Pria berusia dua puluh lima tahun itu mengangguk patuh. Segera meraih lengan Silvia, membantu Antony memapah wanita itu.
Antony menengadah ke arah kamar Redita. Memicingkan matanya, melihat gorden merah yang terlihat bergoyang dari dalam.
"Redita … mungkinkah dia memperhatikan kami sedari tadi?" batinnya.
Ketiga orang itu berjalan beriringan. Dalam perjalanan Silvia terus meracau tidak menentu. Antony dan Pedro hanya diam tidak menanggapi.