Punggung wanita itu kini terlihat dalam pandangan Antony. Kemeja putihnya masih menempel pada tubuhnya yang tegap. Perut six pack dan dada bidangnya kini mengintip. Terbesit dalam benak Antony yang tiba-tiba ingin mengerjai sang Nona.
"Red!" panggilnya. Suara berat sang mantan pengawal membuat Redita membuka matanya.
"Apa?" jawabnya tanpa berpaling memutar tubuhnya.
"Lihat aku!" sahut Antony seraya berkacak pinggang.
"Sudah selesai?" tanya Redita lagi. Namun, Antony tidak menjawab. Atas inisiatif sendiri, perlahan wanita itu membalik tubuhnya.
Sosok Antony yang berdiri mematung dan belum berganti pakaian terlihat di bola matanya. Roti sobeknya terlihat dalam pandangan Redita dengan dada bidang yang ditumbuhi oleh bulu-bulu halus menambah kesan maskulin pada pria itu.
Redita menelan ludahnya. Melihat tubuh Antony yang sempurna itu membuat detak jantungnya makin bertalu-talu serasa ingin keluar dari kungkungan tulang rusuk di sekelilingnya.