Venda berjalan menghampiri meja keluarga Darmawan. Antony dan Elena terlihat duduk di sana. Wanita itu mengerutkan keningnya, melihat sekeliling mencari ke mana adik iparnya berada. Padahal tadi ia melihat wanita itu terus berada di dekat Antony.
Elena mengangkat kedua sudut bibirnya, menatap sang menantu. Venda pun duduk di dekat sang ibu mertua.
"Ke mana Redita, Ma?" tanyanya.
Elena mengerling sejenak kepada Antony. Dia lalu menjawab, "Pergi ke kamar. Katanya lelah dan ingin beristirahat sebentar."
"Aneh sekali. Ini adalah acaranya dan ia meninggalkan tamunya begitu saja," timpal Venda sembari mengerutkan keningnya.
Antony menoleh dan langsung menanggapi, "Biarkan saja, Nyonya. Mungkin Nona Redita butuh istirahat sebentar."
"Ya Tuhan, An. Kau terlalu baik untuknya. Apa kau tidak marah, dia memperlakukanmu seperti ini? Pergi begitu saja saat pesta pertunangan kalian." Venda balas menatap Antony.
"Tidak. Mengapa harus marah?" Antony menaikkan sebelah alisnya bingung.