Radit memarkirkan kendaraannya di halaman mansionnya. Melangkah keluar dari mobil, pria itu berjalan dengan sedikit gontai mendapat penolakan atas lamarannya.
Dia masuk ke dalam mansionnya ketika salah satu maid membukakan pintu. Di ruang tamu itu tampak Edward duduk dengan melipat kakinya di atas sofa. Dia mengangkat kedua sudut bibirnya menatap Radit yang menampakkan wajah masam.
"Kau ditolak, huh?" tegurnya bertanya. Dia sengaja duduk di sana untuk menanyakan hal itu saat Radit datang ke ruang tamu.
Radit mengangkat bahu seraya menyeringai kecil. "Seperti dugaanku. Biarlah!"
Radit kemudian duduk di samping Edward. Sang Paman menoleh dengan mengangkat sebelah alisnya. "Kau sangat nekat, Dit."
Mendengar perkataan Edward, Radit kemudian membalas, "Lebih nekat mana dengan pelecehan yang Paman lakukan kepada kekasih dan sekretarisku?"
Edward tergelak sangat geli. Di sela-sela tawanya dia lalu berkata, "Aku sudah menambah satu lagi."