Antony berjalan tergesa menuju halaman mansion. Berada di dekat wanita itu akan membuatnya semakin gila dan menjadikan ia hilang akal seketika jika ia tidak mampu menahan dirinya kuat-kuat.
Pesona Redita semakin lama semakin memenjarakan ia dalam perasaan cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Oh astaga … apa kau bodoh, Antony? Lihat dia yang tadi memejamkan matanya untukmu, apa ia sedang bersiap menerima sebuah ciuman ganas darimu? Oh Man, kau sangat pengecut.
"Aku bukan pengecut! Hanya saja, aku tidak suka jika memaksa. Bagaimana jika ia marah? Bagaimana jika aku ditampar olehnya?" batinnya seakan menjawab kata hati yang lain.
Ditampar? Kau hanya seorang pria pengecut jika hanya takut mendapat tamparan. Redita akan marah kepadamu tapi ia akan kembali baik seperti sebelum-sebelumnya. Kau pikir sudah berapa lama kau mengenal Nona Mudamu? Kalian bahkan tumbuh di lingkungan yang sama.
"Shit! Diam kau!" ucapnya kesal. Bagaimana tidak? Kata hati itu terus menggema di dalam otaknya.
