Mendengar tuduhan itu, Rachel sontak mengelaknya. "Ti-tidak, Sayang. Jangan salah paham. Aku dan Antony tidak ada hubungan seperti itu. Aku tidak sedang memperhatikan Antony."
"Benarkah? Jangan-jangan malah kalian yang janjian bertemu di sini? Pantas aja pagi-pagi Rachel memintaku menemaninya untuk membeli roti kesukaannya sebagai alasan kalau anak kami yang memintanya." Watson menoleh dengan tatapan dingin kepada Rachel. Dia curiga Rachel telah mengerjainya.
Antony menelan ludah, mendengar penuturan Watson yang terus menuduh istrinya itu. "Jadi Rachel sedang hamil?" batinnya.
Antony balas menatap tajam wajah pria di hadapannya. "Tuan Watson, kami memang tidak sengaja bertemu di sini. Anda jangan berpikiran negatif kepada istri Anda sendiri," ucap Antony dengan nada datar
Pandangan Rachel sontak ketakutan melihat air muka Watson yang berubah marah kepadanya. Apalagi Antony yang berusaha mengelak, malah akan membuatnya bertambah curiga.