Sesuai dengan perintah Elena, Antony mengantar Redita hingga depan pintu kamarnya. Dia menghentikan langkahnya bersamaan dengan Redita yang segera membalik tubuh rampingnya memandang Antony sedikit sinis.
"Aku sudah sampai kamarku. Kau bisa kembali, An," ucap wanita itu.
"Baik, Nona." Antony menundukkan kepalanya. Dia bersiap melangkah pergi dari tempat itu. Baru sekitar tiga langkah, tiba-tiba saja Redita memanggilnya.
"An!"
Pria itu sontak menoleh. Segera menghampiri Nona Mudanya. Sebuah senyum tipis sesaat terlukis di wajah tampan itu.
"Ya, Nona."
"Jangan hubungi aku sampai aku yang menghubungimu!" serunya dengan tegas. Redita segera beringsut masuk dan membanting pintu kamarnya hingga menimbulkan suara keras.
Antony menggeleng pelan melihat sikap Redita yang masih galak kepadanya. Tidak habis pikir dengan Redita yang menjadi antipati kepadanya. Antony kemudian melanjutkan langkahnya pergi dari mansion Merlin menuju mansion mafia.