Radit yang tersadar wanitanya pergi, segera menyusul wanita itu. Dia memakai asal jas tuksedonya dan berlari menyusul Redita hingga bertemu dengannya di pelataran parkir Hotel Marilyn.
Radit menatap bingung wajah Redita yang tampak frustrasi. Gaunnya terlihat berantaka, terlihat resleting punggung yang menutup kurang sempurna.
Pria itu melangkah mendekati wanitanya. Wajahnya mengernyit memandang Redita.
"Jangan mendekat!" teriak Redita menghentikan langkah pria itu.
Radit menggigit bibirnya, dan berusaha menenangkan Redita. "Sayang, ada apa denganmu? Mengapa kamu pergi tiba-tiba? Apa kamu tidak mencintaiku?" Tiga buah pertanyaan mencecar Redita, tapi wanita itu tidak menjawab.
Radit menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Dia memberikan sebuah pembelaan kepada Redita, "Wajar saja jika kita melakukannya. Kita sudah dewasa. Aku rasa Ayahmu juga akan memaklumi hal ini," tambah Radit.
