Redita dan Antony baru saja memasuki pelataran parkir butik mewah langganan Elena di kota Little Heaven. Redita baru saja akan turun dari mobil saat tiba-tiba ponselnya berdering. Redita merogoh tas kecilnya dan meraih ponsel itu. Elena—sang Ibu memanggilnya. Dia kembali memasukkan benda pipih itu ke dalam tasnya.
Antony melirik tindakan Redita. Dahinya mengerut heran. Dia pun bertanya, "Siapa yang menelepon Anda, Nona?"
"Mama," jawabnya singkat dengan wajah sinis.
"Mengapa tidak dijawab?" tanya Antony.
"Aku tahu maksud Mama meneleponku. Dia pasti menyuruhku datang melihat Ayah!" sahut Redita dengan nada ketus.
"Jawablah! Kalaupun Nyonya Besar menyuruh kita kembali ke rumah sakit, saya tidak keberatan."
"Aku yang keberatan, An!" Redita menyahut sinis.
Antony bernapas panjang. Tidak lama, gantian ponsel miliknya yang berdering. Ia pun meraih ponselnya dari balik saku jas. Nama Nyonya Besar Elena tertera di layar.