Sementara itu di kamar Aron, Antony masih berada di sana. Memandang layar ponselnya sedikit bingung. Aron yang melihatnya seperti itu kemudian menegurnya, "Hei! Apa kau akan terus bengong seperti itu di depan layar ponselmu, An?"
Antony sontak kaget mendengar teguran sahabatnya. Pandanganny sontak berkelebat salah tingkah. Dia menghela napas panjang.
"Tuan Merlin memanggilku dan ingin berbicara empat mata denganku, Ron," jawabnya.
"Ya sudah, ikuti saja perintahny," jawab Aron.
"Ya, nanti malam setelah makan malam, dia minta aku menemuinya."Pria tampan itu lalu bangkit berdiri. "Ron, terima kasih sudah menemaniku mengobrol. Lain kali kita berjalan ke pusat kota."
"Untuk apa?" Sebelah alis Aron terangkat.
"Siapa tahu kau butuh pasangan," selorohnya terkekeh, terdengar sangat lucu di telinga.
"Ocehanmu sungguh tidak lucu, An. Aku masih normal dan menyukai wanita," jawab Aron. Mulutnya mengerucut kesal.