Antony terjajar beberapa langkah ke belakang karena Edward mendorongnya dengan sangat kuat. Seketika, Antony menegakkan tubuhnya. Menatap Edward begitu berang. Ditatap seperti itu, Edward tidak peduli, dia malah memancing Antony untuk lebih marah lagi.
"Ah, aku ingin melihat Redita. Dia ada di bawah, 'kan?" tanya Edward tersenyum meledek, masih menggenggam revolver berwarna emasnya. Pria itu melangkah tegap menuju balkon kamar. Ia ingin memastikan Redita masih berada di bawah sana.
"Tidak! Kau tidak boleh mengganggunya!"
Antony dengan kuat mencengkeram jas Edward saat pria itu melintas di depannya hingga jarak di antara mereka begitu dekat. Edward menyeringai sinis. Diangkatnya senjata yang masih ada dalam genggaman dan mengarahkannya tepat pada dahi Antony.
"Kau masih ingin menghalangiku padahal ujung revolverku sudah berada tepat di kepalamu. Aku hanya tinggal menarik pelatuknya dan habislah kau, Tuan Antony Juan Bentley. Anak terbuang keluarga Bentley!" ancam Edward.