"Apa rencanamu, Fiona?" Redita memicingkan matanya mengarah tajam kepada Fiona. Wanita itu hanya tersenyum kemudian membalik badannya.
"Ikuti saya!"
Fiona hendak membalik badan, tapi Redita terlihat ragu mengikuti wanita itu. "Tunggu, Fiona! Ada yang harus saya bicarakan lebih dulu kepada Antony!" serunya.
Fiona menghela napas panjang lalu mengangguk dengan seulas senyum terpaksa. Ia khawatir Edward datang secara tiba-tiba, walau suaminya sedang berusaha mengecoh pria bajingan itu.
Redita menarik tangan Antony. Mengajaknya berdiskusi lebih dulu. Ekor matanya tampak menajam. "Aku tidak bisa langsung mempercayai istri Martin, Sayang. Apakah ini bagian dari rencanamu?" tanya wanita itu.
"Ya, Sayang," jawab Antony singkat.
"Apa kamu percaya kepadanya?" Kening wanita cantik itu mengerut.