Martin menggendong tubuh Fiona ke dalam sebuah kamar. Dia membaringkan tubuh istrinya ke atas tempat tidur dengan pandangan cemas.
"Beristirahatlah!" katanya meminta. Namun Fiona tampaknya tidak peduli. Ia meluruhkan air matanya menangis begitu sedih.
Martin memandang frustrasi sang istri, lalu menunduk sambil berkacak pinggang, berjalan mondar-mandir. Ia tahu apa yang ditangisi oleh Fiona. Wanita itu sangat kecewa mendengar fakta kalau Martin ternyata membunuh Judy, tuan mudanya sendiri.
"Aku tahu aku salah. Aku minta maaf, Sayang," katanya dengan nada suara yang sangat rendah hampir tidak terdengar. Namun Fiona yang sangat sensitif pendengarannya, bukannya berhenti menangis, ia makin histeris.
"Tega sekali kamu," katanya di sela-sela tangisannya.