Tok-tok-tok!
Pintu luar kamar terdengar diketuk dari luar. Redita bergegas menoleh ke arah pintu. Namun sayangnya, ia tidak dapat bergerak. Tangan dan kakinya masih terikat dengan kuat pada ranjang.
Seorang wanita berumur empat puluh tahunan membuka pintu kamar luas yang dihuni oleh Redita. Kedua tangannya sibuk membawa nampan putih berisi dua buah apel merah yang masih utuh.
Dia menghentikan langkahnya sejenak. Wajahnya tampak terkejut melihat seorang wanita diikat di atas ranjang kamar itu.
Wanita itu buru-buru menaruh nampannya di atas nakas. "Nyonya! Anda tidak apa-apa?" tanyanya berusaha membuka ikatan tangan Redita. Namun belum selesai membuka satu ikatan, tiba-tiba saja seorang lelaki mengintip dari luar. Edward.
"Aku tidak memerintahmu untuk membuka ikatan tangannya!" serunya langsung mendorong kenop pintu kamar dan berdiri di ambang pintu.
