Antony, Aron, dan Julio menendang pintu rumah penyekapan dengan sangat bersemangat. Pintu itu pun terbuka dengan mudahnya. Gerakan ketiga pria itu sangat cepat, segera mengarahkan senjatanya ke segala penjuru ruangan. Mata mereka memandang lurus ke depan. Namun, tidak ada orang di ruangan itu sama sekali. Para penjahat sepertinya sudah mengetahui akan kedatangan mereka di sana.
"An, mengapa jadi sepi sekali di sini?" bisik Aron di telinga Antony.
"Tetap waspada, Ron!" sahut Antony balas berbisik. Sementara, Julio hanya diam menyimak pembicaraan lirih di antara keduanya. Bola matanya terus menari ke seluruh penjuru ruangan. Begitu waspada, berjaga kalau-kalau ada penjahat yang tiba-tiba saja muncul.
Benar saja! Sekelebat bayangan tampak mengintip dari balik tembok. Tanpa kata-kata, Antony segera menembakkan peluru revolvernya ke arah bayangan itu. Sayangnya, pelurunya tidak berhasil mengenai sasaran.
