Edward hanya menyeringai menatap wajah istri Martin, lalu menoleh ke arah salah seorang anak buahnya. Tanpa menanggapi perkataan Fiona yang meminta maaf, dia memerintah Bart, "Bart! Singkirkan Martin!"
"Hei! Ke mana kalian mau membawa Martin?!" jerit Fiona terdengar putus asa.
"Aku tahu kalau kau merindukan suamimu. Maka dari itu aku akan menyatukan kalian dalam satu kamar," sahutnya seraya menunjukkan segaris senyuman tipis.
Jantung Fiona berdetak begitu hebat. Ia sangat mengkhawatirkan Martin. Apalagi saat Bart bersama salah satu rekannya mengangkat tubuh Martin yang tidak sadarkan diri. Kedua anak buah Edward itu segera membawa Martin masuk ke dalam ruangan temaram tempat Fiona tadi menunggu.
Rafael—salah seorang anak buah Edward yang lain menghampiri Fiona. Mencoba menegakkan tubuh wanita yang sedari tadi berlutut di depan Edward. Fiona segera menepis lengan Rafael.
"Lepaskan aku! Aku bisa berjalan tanpa bantuanmu!" ketus Fiona.