Oksigen yang terhirup hidung mancung Redita terasa tersendat-sendat, begitupun dengan karbondioksida yang keluar dari indra penciuman itu. Terasa berkejar-kejaran, tanpa mampu saling mendahului. Wanita itu terperanjat kaget seakan ingin melompat di hadapan Antony yang bertubuh polos itu.
Cengkeraman tangan Antony begitu mengagetkannya. Dalam diam wanita itu memberikan pandangan membeliak. Pria tampan itu tersenyum tipis seperti pria yang tidak peduli akan keterkejutannya.
Antony segera menarik pinggang Redita di bawah shower yang terus mengeluarkan air lumayan deras mengalir sedikit demi sedikit dari atas puncak kepala mereka. Membasahi tubuh polos Antony beserta Redita yang bergaun kuning santai dengan motif floralnya.
Tanpa banyak berbicara, Antony mendekatkan wajahnya mendekati wajah Redita yang terdiam mengaga dengan bola mata yang menatap lurus pada dadanya yang bidang.