Redita menghirup wangi begitu sedap yang mampir di hidungnya. Wangi masakan yang sangat menggugah selera untuknya. Kedua matanya perlahan terbuka. Dia menghirup dalam-dalam udara di sekitarnya, lalu mengembuskannya pelan. Matanya mengedar ke sekeliling ruangan. Melihat tempat asing baginya sekarang. Wanita itu buru-buru menegakkan tubuhnya dan bersandar pada dipan ranjang.
"Ah, aku hampir lupa. Kami sedang berada di villa," katanya yang langsung mengarahkan pandangannya pada jam dinding yang menempel di kamar itu. "Astaga! Sudah jam dua belas! Mengapa aku tidur lama sekali?"
Redita buru-buru menurunkan kakinya dari atas ranjang. Berjalan dengan cepat mencari suaminya. "Antony!" teriaknya memanggil, tapi tidak ada jawaban darinya.